"PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERBASIS NILAI-NILAI KEBAJIKAN SEBAGAI PEMIMPIN"
Bagaimana filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin?
Pratap Triloka merupakan sebuah konsep pendidikan yang dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara. Konsep pendidikan ini terdapat tiga unsur penting dan terkenal dalam Patrap Triloka, yaitu: Ing Ngarso Sung Tulodo ( Sebagai pemimpin pembelajaran harus memberikan contoh suri tauladan yang baik ), Ing Madya Mangun Karsa ( bila guru berada diantara anak didiknya , maka harus memberikan inspirasi dan motivasi bagi muridnya sehingga muridnya diharapkan bisa lebih maju dalam belajarnya), Tut Wuri Handayani ( di belakang murid guru diharapkan mau memberi kepercayaan dalam melaksanakan tugasnya dengan baik). Dalam mengambil keputusan sebagai pemimpin pembelajaran diharuskan mementingkan kepentingan muridnya
Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Nilai-nilai yang tertanam dalam diri seorang guru sangatlah berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang diambilnya dalam suatu pengambilan keputusan. Ada tiga prinsip pengambilan keputusan yang pertama adalah End-based Thingking atau pemikiran berbasis hasil akhir Rule-based Thinking, yang kedua Rule-based Thinking atau pemikiran berbasis peraturan dan yang ketiga adalah Care-based Thingking atau pemikiran berbasis rasa peduli.
Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.
Dalam proses pengambilan keputusan, selain melakukan pengujian paradigma, prinsip resolusi, serta menjalankan langkah-langkah pengambilan keputusan, perlu juga ditopang dengan keterampilan lain. Keterampilan yang telah dipelajari pada modul-modul sebelumnya akan sangat membantu, salah satunya adalah keterampilan coaching dengam menggunakan alur “TIRTA”.
Dengan teknik coaching, seorang guru akan menjadi coach bagi dirinya sendiri ataupun orang lain dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan untuk memprediksi hasil, dan melihat berbagai opsi solusi sehingga dapat mengambil keputusan dengan tepat. Pembimbingan yang telah dilakukan oleh pendamping praktik dan fasilitator telah membantu saya untuk dapat membuat evaluasi dan refleksi tentang praktik pengambilan keputusan yang telah saya ambil.
Apakah keputusan tersebut sudah berpihak kepada murid dan kepentingan banyak orang atau belum. Pada proses coaching, langkah pengujian pun dapat diketahui secara jelas. Kita sebagai Coach dalam hal ini sebagai pengambil keputusan, dapat meminta penjelasan kepada coachee yang terlibat dalam permasalahan agar bisa menjadi pertimbangan bagi coachee untuk mengambil keputusan dengan cara memberikan pertanyaan pemantik yang dapat mengarahkan coachee untuk menemukan potensinya, dan melihat berbagai opsi sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat.
Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosionalnya akan berpengaruh terhadap pengambilan suatu keputusan khususnya masalah dilema etika?
Kemampuan dalam mengelola dan menyadari aspek sosial emosional sangat penting, bukan saja dalam mengambil keputusan tapi semua aspek dalam kehidupan ini, ketika akan memutuskan sesuatu mungkin jika situasi emosionalnya dalam keadaan labil dan menegangkan sebaiknya menggunakan teknik STOP terlebih dahulu supaya tenang hasil keputusan pun akan sesuai dengan langkah yang sudah ditentukan.
Bagaimana pembahasan studi kasus yang fokus pada masalah moral atau etika kembali kepada nilai-nilai yang dianut seorang pendidik?
Sebagai pemimpin pembelajaran, seorang pendidik harus mampu melihat permasalahan yang dihadapi apakah permasalahan tersebut merupakan dilema etika ataukah bujukan moral. Dengan nilai- nilai yang dimiliki seorang pendidik tersebut, baik nilai inovatif, kolaboratif, mandiri dan reflektif seorang pendidik dapat menuntun muridnya untuk dapat mengenali potensi yang dimiliki dalam mengambil keputusan dan mengatasi masalah yang dihadapi sehingga dengan nilai- nilai dari seorang pendidik tersebut, yang merupakan landasan pemikiran yang dimiliki akan cenderung pada prinsip " melakukan demi kebaikan orang banyak, menjunjung tinggi prinsip- prinsip/ nilai- nilai dalam diri dan melakukan apa yang kita harapkan orang lain akan lakukan kepada diri kita.” Maka seorang pendidik akan dapat mengambil sebuah keputusan yang bertanggung jawab melalui berbagai pertimbangan dan langkah pengambilan dan pengujian sebuah keputusan terkait permasalahan yang terjadi.
Bagaimana pengambilan keputusan yang tepat, tentunya berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman.
keputusan yang tepat tentunya akan berdampak pada terciptanya lingkungan yang positif, kondusif, aman dan nyaman bagi lingkungan sekitar. berdasarkan materi yang sudah kita pelajari pada modul 3.1 untuk pengambilan keputusan yang tepat setidaknya melalui 4 paradigma, 3 prinsip dan 9 langkah pengujian yang harus dilakukan sebelum pengambilan keputusan. Harapannya setelah melalui 9 langkah pengujian maka akan tercipta suasana baik, kehidupan yang harmonis dan pada akhirnya akan tercipta akan tercipta lingkungan positif yang kondusif, aman dan nyaman.
Apakah tantangan-tantangan di lingkungan Anda untuk dapat menjalankan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini? Adakah kaitannya dengan perubahan paradigma di lingkungan Anda?
Kesulitan-kesulitan di lingkungan saya yang sulit untuk dilaksanakan untuk menjalan pengambilan keputusan terhadap kasus-kasus dilema etika ini adalah
Perasaan khawatir yang berlebihan yang ada dalam diri saya, terlebih jika berhadapan dengan rekan sejawat apalagi kalau yang lebih senior dibandingkan dengan kita, ini sangat dilema sekali.
Rasa takut akan mengecewakan orang lain, atau ada pihak yang dirugikan dari keputusan saya.
Apakah pengaruh pengambilan keputusan yang kita ambil ini dengan pengajaran yang memerdekakan murid-murid kita? Bagaimana kita memutuskan pembelajaran yang tepat untuk potensi murid kita yang berbeda-beda?
Kemerdekaan dalam belajar berarti memberikan kebebasan bagi murid untuk berinovasi, mengembangkan pikiran kritis dan membiarkan murid untuk bebas bereksplorasi, secara singkat adalah memberikan suatu pengajaran yang berpihak pada murid. Sebagai pemimpin pembelajaran guru dituntut harus mampu mengambil keputusan yang tepat untuk dapat menciptakan suatu pembelajaran yang mampu mengembangkan dan memberikan kebebasan murid bereksplorasi sekaligus memberikan ruang untuk bagi siswa untuk bebas bereksplorasi. Guru juga harus mampu mengambil keputusan untuk membuat pembelajaran yang tidak hanya meningkatkan kemampuan kognitif murid akan tetapi mengembangkan kemampuan emosional melalui penerapan KSE dalam pembelajaran.
Bagaimana seorang pemimpin pembelajaran dalam mengambil keputusan dapat mempengaruhi kehidupan atau masa depan murid-muridnya?
Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, seorang guru sudah seharusnya mengambil keputusan yang bijaksana. Pengambilan keputusan yang bijaksana memperhatikan nilai-nilai kebajikan universal, tanggung jawab dan keputusan tersebut haruslah berpihak pada murid agar kehidupan masa depan murid-murid dapat terpenuhi dengan baik.
Apakah kesimpulan akhir yang dapat Anda tarik dari pembelajaran modul materi ini dan keterkaitannya dengan modul-modul sebelumnya?
Pada akhirnya disimpulkan bahwa tiga semboyan yang dicetuskan oleh Ki Hajar Dewantara berupa ing ngarso sung tulodo, ing Madya Mangun Karsa dan Tut Wuri Handayani adalah suatu pedoman/panduan yang bisa digunakan oleh guru sebagai pemimpin pembelajaran untuk mengambil keputusan untuk pembelajaran yang dilakukannya. ketiga semboyan mengingatkan kita bahwa sebagai pemimpin ketika di depan murid haruslah memberikan contoh, ketika berada di tengah kita pemimpin harus mampu memotivasi dan menginspirasi murid dan ketika berada dibelakang sebagai pemimpin pembelajaran kita harus mampu memberikan semangat atau dorongan.
nilai-nilai dan peran kita sebagai pemimpin pembelajaran akan mempengaruhi keputusan yang kita ambil semakin baik nilai yang ada dalam seorang guru yang sebagai pemimpin pembelajaran maka keputusan yang diambil akan semakin bijak dan baik. Nilai akan mempengaruhi cara kita dalam mengambil keputusan, dan prinsip apa yang akan kita gunakan.
Pengambilan keputusan yang tepat akan menciptakan suasana yang kondusif, lingkungan yang positif yang akan mewujudkan kemerdekaan dalam belajar yang akan mendukung murid untuk melakukan merdeka belajar. keputusan yang tepat akan memberikan kesempatan bagi murid untuk mengekplorasi diri lebih baik. hal ini bisa juga berlaku sebalik lingkungan yang positif akan memberikan kesempatan bagi seorang pemimpin pembelajaran untuk mengambil keputusan yang tepat bagi muridnya, sehingga murid dapat mengekplorasi diri dengan lebih baik.
keterampilan guru dalam menerapkan KSE dalam pembelajaran, maupun dalam kehidupan sehari-hari akan memberikan pengaruh yang positif dalam mengambil keputusan yang tepat. Keterampilan coaching akan membantu guru dalam membuat keputusan yang tepat sebagai pemimpin pembelajaran melalui keterampilan dalam membuat pertanyaan yang asertif.
Ketika guru dan murid menghadapi situasi dilema etika, maka akan ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup. Secara umum ada 4 paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yaitu :
a. individu lawan Masyarakat
b. rasa keadilan lawan rasa kasihan
c. kebenaran lawan kesetiaan
d. jangka pendek lawan jangka panjang
untuk mengambil keputusan yang tepat maka sebaiknya melalui 9 langkah pengujian sehingga keputusan yang kita ambil akan memberikan manfaat yang lebih baik bagi orang banyak.
Sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan?
Pemahaman saya pada materi 3.1 ini tentang penerapan 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan dan 9 langkah pengambilan dan pengujian pengambilan keputusan, adalah sebagai langkah awal untuk menentukan apakah masalah tersebut merupakan dilema etika atau bujukan moral.
Sebuah kasus dikatakan dilema etika apabila (benar lawan benar) sedangkan dikatakan bujukan moral apabila (benar lawan salah).
Hal diluar dugaan saya, apabila sebuah kasus sudah dipahami sebagai pelanggaran hukum, maka langkah-langkah pengambilan keputusan tidaklah perlu dilanjutkan karena sudah melewati uji legal (hukum) yang menyatakan kasus tersebut adalah benar lawan salah (bujukan moral).
Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin dalam situasi moral dilema? Bilamana pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini?
Sebelum mempelajari modul ini saya pernah mengambil keputusan terkait dilema etika. Setelah mempelajari modul ini saya merasa memiliki bekal dalam pengambilan keputusan dengan menggunakan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan, sehingga keputusan yang diperoleh dapat diterima oleh semua pihak.
Bagaimana dampak mempelajari konsep ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini?
Setelah mempelajari modul ini, dalam mengambil keputusan kita sebagai seorang guru tidak serta merta bahwa kita dapat mengontrol murid sepenuhnya. Tetapi keputusan yang kita ambil harus berlandaskan pada nilai-nilai kebajikan, tanggung jawab dan berpihak pada murid. Keputusan yang diambil dapat melalui langkah-langkah pengambilan dan pengujian keputusan.
Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin?
Sangat penting mempelajari modul ini sebagai seorang individu ataupun pemimpin, dimana sebuah keputusan yang diambil harus berdasarkan beberapa pertimbangan sehingga keputusan yang ada dapat di pertanggungjawabkan dan tidak salah langkah atau bahkan merugikan salah satu pihak, yang justru akan menimbulkan masalah baru.